Untuk mendapatkan kualitas cat terbaik dilakukan pengontrolan kualitas mulai dari pemilihan bahan
baku, penyimpanan bahan baku, pemrosesan bahan baku menjadi bahan setengah jadi
maupun bahan jadi, dan pengiriman barang jadi.
Beberapa pengontrolan yang harus dilakukan:
-
Mengecheck resin, pigment, extender, solvent dan additive sesuai spesifikasi yang ditentukan.
-
Proses pembuatan pasta menghasilkan pasta yang tidak gampang mengeras dengan derajat kehalusan sesuai kebutuhan
Pengujian dasar yang harus dilakukan sebagai
berikut:
KATEGORI BAHAN | JENIS BAHAN | PENGUJIAN | KETERANGAN |
BAHAN
BAKU
|
RESIN | Penampilan | Kualitas resin dengan mutu standard meliputi kebersihan,bentuk dan warna. Untuk warna resin dinyatakan dengan bilangan Gardner. Warna jernih adalah 1 hingga warna merah pekat adalah 18. |
Kekentalan (detik atau mPas) | Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk cairan keluar dari sebuah flow cup standard. Nilai kekentalan dibuat atas dasar waktu yang dibutuhkan. Untuk cairan yang sangat kental maka digunakan cara Gardner, yaitu membandingkan kecepatan naiknya gelembung udara cairan sample dengan cairan standard dalam tabung. Ukuran dari yang paling encer (A) hingga yang paling kental (Z6). Atau bisa dilakukan dengan alat Brokfield dengan range pengukuran kekentalan antara 10 hingga 8.106 mPas | ||
Berat Jenis (gram/cm3) | Membandingkan berat sample terhadap volumenya dengan menggunakan gallon cup pada temperatur tertentu. | ||
Kadar Padatan (%) | membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC selama 1 jam) dengan sebelum dikeringkan. Biasa disebut dengan NV(Non Volatile Matter). | ||
Bilangan Asam | mengetahui senyawa asam yang terkandung dalam resin | ||
Membandingkan penampilan, seperti: kotoran, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada. Untuk membandingkan warna pigment, sample harus dilarutkan dalam resin tertentu kemudian ditarik pada kertas rungkut dengan ketebalan 60 micron. | |||
PIGMENT DAN EXTENDER | Penampilan | ||
Oil Absorption | Mengetahui seberapa besar penyerapan pigment atau extender terhadap minyak dalam satuan ml per 100 g sample. | ||
SOLVENT
|
Penampilan | Membandingkan penampilan, seperti : kotoran , endapan, kejernihan, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada. | |
Resistivity | Mengukur resistivity (tahanan = Mega ohm) suatu solvent dengan dua dip elektroda pada jarak tertentu (1 cm). Besaran ini menggambarkan kemampuan solvent untuk dipakai dengan spray jenis elektrostatik | ||
Jenis dan Komposisi | menganalisa jenis dan fraksi komponen-komponen dalam campuran solvent | ||
ADDITIVE
|
Diuji secara langsung dengan menambahkan pada bahan setengah jadi, diproses dan digunakan, kemudian dibandingkan dengan additive standard. | ||
BAHAN SETENGAH JADI | PASTA | Kestabilan | Mengamati pengulitan, pengerasan (gelling) dan kehalusan selama pasta disimpan |
Kehalusan (mm) | Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan pigment atau extender dalam cat dapat ditentukan. | ||
Kadar Padatan (%) | membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC selama 1 jam) dengan sebelum dikeringkan. Biasa disebut dengan NV (Non Volatile Matter). | ||
Warna | Setelah cat diproduksi, ditarik dengan kertas rungkut (ketebalan 60 micron), dibandingkan dengan warna standard | ||
CAT | TANPA PIGMENT | Penampilan Cat | Membandingkan penampilan sampel cat, seperti : kotoran, endapan, kejernihan dan gumpalan dengan standard yang ada. |
Kekentalan | Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku. | ||
Berat Jenis | Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku. | ||
Waktu Kering | Dengan mempergunakan sentuhan, tempel atau tekanan jari pada cat yang masih basah. Waktu kering meliputi : kering sentuh, tekan dan kering sempurna. | ||
Kadar Padatan | Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku. | ||
Resistivity | Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku. | ||
Penampilan Film | Pengujian film dilakukan setelah cat dikenakan pada substrat tertentu dan kemudian mengering. Penampilan film meliputi: penampakan kulit jeruk, gelembung udara, bercak-bercak, kilap, lekukan kawah, kerut dan lain-lain. | ||
Daya Kilap Film (gloss) | Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh film. Alat yang dipakai adalah Glossmeter atau reflektometer | ||
Daya Lekat Film (adhesi) | Film cat kering digores dengan sudut cutter (30-45o) dan pada kecepatan 0.5 detik per satuan potongan sehingga didapat 25 kotak dengan jarak pemotongan sesuai ketebalan catnya. Kemudian dilekatkan selotip dan ditarik dengan kuat. Dari banyaknya kotak lapisan cat yang terangkat bisa kita nilai daya lekat film tersebut ( GT 0: tidak ada yang terkelupas hingga GT 4: terkelupas > 65%) | ||
Sifat Mekanis Film | Sifat mekanis film meliputi: daya tahan terhadap tekanan, kekerasan dan lain-lain. Untuk daya tahan impact diuji dengan impact tester. Kekerasan dengan hardness pendulum tester, hardness Dur-O-Test atau dengan pencil hardness. | ||
DENGAN PIGMENT | Semua pengujian yang dilakukan pada cat tanpa pigment juga dilakukan untuk cat dengan pigment dan ditambah beberapa pengujian berikut | ||
Penampilan Cat |
Selama pencocokan warna (colour matching) antara sample cat dibandingkan dengan warna standarnya. Dapat dilakukan dengan metode pengujian cat tanpa pigment atau dengan mempergunakan alat pencari warna (hunter lab colour matching). | ||
Kehalusan | Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan cat dapat ditentukan. | ||
Daya Tutup | Menarik cat basah dengan applikator dimulai dari ketebalan paling besar hingga paling kecil.Setelah kering dinilai daya tutupnya. |
Pengujian tambahan dilakukan untuk menguji daya tahan cat terhadap sinar matahari dilakukan untuk jenis cat yang dipakai terkena sinar matahari langsung, daya tahan terhadap
korosi pada cat yang dipakai pada lingkungan korosif, dan masih banyak
pengujian-pengujian yang lainnya.
Sumber: http://www.oocities.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar