Jumat, 27 Juni 2014

Baban-bahan Cat ( Bagian 3)

  • Solvent

         Solvent adalah cairan yang berperan untuk melarutkan atau mendispersi komponen-komponen pembentuk cat ( resin, pigment, dan additive) yang akan menguap ke lingkungan selama proses pengeringan.Solvent menghasilkan cat dengan kekentalan tertentu pada waktu pembuatan, pemakaian, dan penyimpanan cat. Salah satu contoh solvent adalah thinner. Thinner berfungsi untuk melarutkan resin dan mengencerkan cat pada waktu penggunaan.

  • Klasifikasi solvent berdasarkan struktur kimia
1.Hidrokarbon

Solvent jenis ini terdiri dari unsur H dan C berasal dari destilasi minyak bumi. Pembagian solvent hidrokarbon:
A. Golongan Aliphatis
     A.1.Aliphatis Jenuh - tidak mempunyai ikatan rangkap dalam strukturnya. Dikenal dengan Alkana atau paraffin.Terdiri dari 3 sub-golongan yaitu:
 1. Rantai Lurus
 2. Rantai Bercabang,
 3. Rantai Siklis - ikatan melingkar.

Jenis aliphatis jenuh biasa dipakai sebagai solvent pada cat jenis alkyd (varnish, synthetic enamel) dan  polyurethane.

Alkana yang sering dipakai di industri cat adalah C6 ( hexana) hingga C10 (dekana).

    A.2. Aliphatis Tidak Jenuh -  mempunyai ikatan rangkap dua (alkena dan olefin) atau rangkap tiga (alkyne).Bersifat reaktif, berbentuk gas, sehingga jarang digunakan dalam cat.

B. Golongan Aromatis - struktur molekulnya mengandung ikatan aromatis (benzene) dengan daya larut lebih kuat dibandingkan hidrokarbon.Jenis ini banyak dipakai di dalam cat terutama jenis acrylic, polyurethane, epoxy atau nitrocellulose.

C Golongan Halogenated Hidrokarbon - Hidrokarbon dimana 1 atau lebih hidrogennya diganti oleh atom Halogen seperti klorine atau fluorine. Untuk cat jenis lacquer dan untuk pembersih/ penghilang cat.


2. Oksigenated Solvent - solvent yang struktur kimianya mengandung atom oksigen.Yang termasuk Oksigenated solvent adalah:
A. Ester - senyawa organik hasil reaksi kondensasi antara asam karboksilat dan alkohol. Terdapat pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
B. Ether - senyawa organik hasil reaksi kondensasi alkohol. Dipakai pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
C. Ketone - senyawa organik hasil reaksi oksidasi alkohol. Dipakai pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
D. Alkohol - senyawa organik yang mempunyai gugus fungsional hidroksil (OH) yang melekat pada alkil dari hidrokarbon.Dipakai pada cat jenis nitro cellulose.

  • Kelarutan Solvent
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam solvent adalah kemampuan untuk melarutkan resin.

Untuk resin tipe Nitro Cellulose (NC) terdapat penggunaan active solvent, latent solvent, dan diluent.
- Active solvent - solvent yang dapat melarutkan NC
- Latent solvent - solvent yang bersama active solvent melarutkan NC
- Diluent - solvent yang dipakai untuk melarutkan active dan latent solvent.

  • Volatility Solvent - daya uap dari solvent.

Sumber:  http://www.oocities.org

Kamis, 26 Juni 2014

Bahan-bahan Cat (Bagian 2)

  • Pigment dan Extender (Filler)
Pigment merupakan bubuk yang ditambahkan ke dalam cat dengan fungsi sebagai berikut:
- Optis ; memberikan karakter khas pada penampakan cat seperti warna, tingkat kilap, dan daya tutup.
- Protective: daya tahan cat  seperti tahan cuaca, korosi, dan panas.
- Reinforcing: meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya tahan terhadap abrasi.

Daya tahan, kekuatan dan sifat-sifat lain yang diinginkan dari cat,dapat diperoleh dari pigment yang tepat dengan komposisi yang sesuai. Sifat-sifat umum yang terdapat pada pigment meliputi:
- Warna dasar
- Bentuk dan ukuran partikel
- Berat jenis
- Oil absorption
- Tahan asam dan basa
- Muatan lisrik.



Secara umum pigment dibagi menjadi:

A. Pigment organik- terbentuk dari senyawa organik (karbon)
B. Pigment anorganik -  terbentuk dari mineral atau garam-garam logam yang terbentuk secara alami atau hasil proses kimia.

Pigment anorganik memiliki daya tahan solvent, kimia, daya tutup, tahan panas, dan cuaca lebih baik dibandingkan pigment organik.Sedangkan pigment organik memiliki tingkat kecerahan warna yang lebih baik.

Extender atau filler ditambahkan di dalam cat untuk menghasilkan cat dengan harga yang ekonomis dan memperbaiki kualitas cat.

Contoh-contoh pigment:

Pigment Organik

  • Fast Red 2R - Pigment Red 21
  • Lithol Rubine BK (Carmine 6B) - Pigment Red 57:1 (15850:1)
  • Phthalocyanine Blue
  • Toluidine Fast Red RN - Pigment Red 3 (12120)
  • Toluidine Marron - Pigment Red 13 (12395)
  • Fast Yellow G - Pigment Yellow 1(11680)
  • Fast Yellow 10G - Pigment Yellow 3(11710)
  • Phthalocyanine Green G - Pigment Green 7(74260)
  • Benzidine Yellow G - Pigment Yellow 12 (21090)
  • Lithol Red B - Pigment Red:49:1 (15630:1)
  • Lake Red C - Pigment Red 53:1(15585:1)

Pigment Anorganik



    True Pigment

  • Middle Chrome - Pigment Yellow 34
  • Lemon Chrome - Pigment Yellow 34
  • Scarlet Chrome - Pigment Red 104
  • Primrose Chrome - Pigment Yellow 34
  • Zinc Chrome - Pigment Yellow 36
  • Chromocynine Green3 - Pigment Green 48
  • Yellow Oxide - Pigment Yellow 42
  • Red Oxide - Pigment Red 101
  • Chrome Oxide Green -  Pigment Green 17
  • Titanium Oxide (Rutile and anatase)
  • Zinc Oxide
  • Zinc Chromate
  • Milori Blue (Prussian Blue)
  • Ultramarine Blue

Extender

  • Diatomaceous Earth
  • Synthetic Calcium Silicates
  • Perlite
  • Ground Silica
  • Calcined Clays
  • Calcium Carbonates
  • Talcs (Magnesium Silicate)
  • Microspheres
  • Colored Quartz
  • Fumed Silicas
  • Treated Fumed Silicas
  • Wet Ground Micas
  • Snobrite Clay
  • Bentonite Clay
  • Micronized Micas
  • Kaolin Clay
  • Attapulgite Clays
  • Alumina Trihydrate

    Metallik

  • Zinc Dust
  • Gold powders and pastes (Nonleafing and Leafing)
  • Bronze powders and pastes (Nonleafing and Leafing)
  • Aluminum powders and pastes (Nonleafing and Leafing)
     
Sumber: http://www.oocities.org

Rabu, 25 Juni 2014

Bahan-bahan Cat ( Bagian 1 )

Bahan baku pembuatan cat meliputi:


  • Resin
Berfungsi untuk merekatkan komponen bahan dan melekatkan pada permukaan material yang dicat. Resin merupakan polymer yang berbentuk cair, bersifat lengket dan kental.

A. Berdasarkan cara pengeringannya resin dibagi menjadi:

1. Reaksi penguapan solvent ( Lacquer dan Duco)
              Terjadi pengerasan resin karena penguapan solvent.Dapat dipercepat dengan pemanasan.Kecepatan mengering, kualitas rata, kilap tergantung pula dari jenis dan komposisi solvent. Contoh: Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated Rubber, Acrylic Co-polymer, dll.
 
2. Reaksi dengan Udara (Varnish dan Syntetic Enamel)
              Mengering dengan terjadinya reaksi kimia antara komponen udara dengan resin. Penggunaan resin jenis ini mudah terjadi pengerasan pada permukaan bila kaleng cat terbuka dalam waktu yang cukup lama.

3. Reaksi Polymerisasi
              Campuran akan mengering jika terjadi reaksi antara 2 jenis resin yang ada didalam cat. Reaksi ini dapat berlangsung dikarenakan adanya katalis, tanpa katalis, panas dan radiasi UV.

- Dengan Katalis -  terdiri dari 2 resin yang tidak reaktif. Ditambahkan katalis agar terjadi reaksi pengerasan. Contoh: resin amino (melamine) dan alkyd polyol dengan katalis asam organik atau anorganik.

- Tanpa Katalis - pada suhu ruangan, kedua resin ini sudah reaktif tanpa adanya katalis. Contoh epoxy dengan polyamide dan polyol dengan polyisocyanate. Polyamide dan polyisocyanate sebagai hardener.

- Panas - menggunakan panas untuk mempercepat reaksi kimia. Contoh: resin amino dan alkyd polyol untuk jenis cat stoving pada kendaraan.

- Radiasi UV - resin tertentu seperti polyester tidak jenuh, dapat bereaksi jika diradiasi dengan sinar UV.


B. Berdasarkan sifat film yang terbentuk.

1. Thermoplastic: lapisan film yang terbentuk dapat dikembalikan ke sifat semula, dengan melarutkan ke dalam solvent.

2. Thermosetting: lapisan film yang telah terbentuk tidak dapat dikembalikan ke sifat semula.


Sumber: http://www.oocities.org

Cat

Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing), dan melindungi (protective). Setelah mengenai permukaan bahan, cat akan mengering dan membentuk lapisan yang melekat kuat dan padat. Pelekatan cat pada permukaan dapat dilakukan dengan dikuas, disemprot, dicelup dan sebagainya.
  • Bahan Cat
Cat terdiri dari bahan kimia seperti resin, pigment, extender atau filler, solvent dan additive.
  •  Jenis-jenis Cat
Jenis cat dikelompokan berdasarkan bahan baku, metode pengeringan, fungsi, letak pemakaian, dan  jenis substrat.



Sumber: http://www.oocities.org

Senin, 23 Juni 2014

Kertas Amplas

Kertas amplas yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan. Kekasaran kertas amplas dapat dibaca di balik kertas.Semakin besar angka, semakin halus dan rapat susunan pasir amplas.
  • Jenis-jenis amplas berdasarkan fungsinya.
-  Amplas besi atau logam.

Terbuat dari bahan silicon carbide untuk mengamplas material besi atau logam.

-  Amplas kayu - untuk mengamplas material dari kayu.Terbuat dari partikel batu granit.Dengan ukuran kekasaran 40,60,80,100,150,220,300,400,& 500.

  • Jenis-jenis amplas berdasarkan penggunaanya.
- Amplas kering - tanpa menggunakan cairan. Kertas amplas lebih tahan lama dan tempat kerja tidak basah.Kekurangannya menghasilkan debu, kertas amplas tertutup kotoran, dan hasil tidak dapat terlihat langsung.
- Amplas basah -  menggunakan cairan. Kertas amplas tidak tertutup kotoran dan hasil kerja dapat terlihat langsung. Kekurangannya tempat kerja menjadi basah, kertas amplas menjadi tidak tahan, dan butuh waktu pengerjaan lebih lama.

Kertas amplas yang tersedia terdiri dari 2 macam yaitu bentuk roll dan lembaran.

Amplas Roll


Amplas Lembaran

  • Klasifikasi Grit (Kekerasan) dan Tipe Pekerjaan.
   No.Grit
#60
#80
#120
#180
#240
#320
#600
#1000
#2000
Tipe pekerjaan
Menghapus Cat








Mengamplas dempul Plastik








Mengamplas surfacer








Mengamplas cepat sebelum aplikasi top coat



Sumber: http://muharfan95.wordpress.com

Sabtu, 21 Juni 2014

Cara memperbaiki Mesin Gerinda Tangan

Untuk mengatasi mesin gerinda tangan yang rusak, dapat mengecek kondisi kabel mesin gerinda dengan menggunakan multitester.

Jika kondisi kabel masih bagus, langkah-langkah selanjutnya yang dapat dilakukan:

  • Periksa kondisi carbon brush.Jika sudah habis, dapat melakukan penggantian.




  • Periksa kondisi brush pada armature.








  • Periksa stator /gulungannya dengan menggunakan multitester pada posisi OHM meter. Stator memiliki 4 kaki. Kaki 1 dengan kaki 2;Kaki 3 dan kaki 4. Jika muliitester masih menunjukkan resistensi, maka stator tersebut masih bagus.Jika tidak, maka stator tersebut sudah rusak. Dapat mengganti dengan stator yang baru atau digulung ulang.

Stator



Sumber:  http://mekatronika-komputer.blogspot.com

Rabu, 18 Juni 2014

Mata Bor Metal

Dipergunakan untuk pengeboran aneka metal seperti plat besi, alumunium, kuningan, plastik, acrylic, dsb.Mata bor metal dibedakan menurut jenis material bahan yaitu dari HSS ( High Speed Steel) dan HSS-Co (Cobalt). HSS-Co lebih keras dibandingkan HSS.



Mata bor besi standard berbentuk  cylinder rata ( straight shank ) untuk mesin bor tangan dan model kerucut ( taper shank ).

Mata bor besi khusus:
  • Putaran berlawanan dengan arah jarum jam.
  • Center Drill Bit - mata bor bertingkat dengan sudut kemiringan untuk centering pada mesin bubut.
  • Countersink Bit - mata bor sudut untuk menghilangkan/merapikan tepi lubang hasil pengeboran.
  • Hole saw metal - untuk membuat lubang pada metal dengan diameter cukup besar.




 Sumber:  http://indopowertools.com

Selasa, 17 Juni 2014

Mata Bor

Mata bor merupakan alat yang cocok untuk membuat lubang yang presisi. Dapat dipergunakan untuk bahan kayu, plastik, tembok ataupun logam.Dengan menggunakan mata bor yang tepat dapat dibuat berbagai ukuran lubang.


Jenis-jenis mata bor:

  • Twist Bits


Jenis mata bor yang paling banyak digunakan untuk berbagai jenis mesin bor. Seperti mesin bor tangan,meja dan duduk. Untuk membuat lubang pada kayu, plastik dan besi.Tersedia dalam ∅ 4-12mm.

  • Masonry Bits

Dirancang untuk membuat lubang pada tembok dan batu.Pada ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong.Tersedia dalam ukuran ∅ 4-15 mm, lebih panjang dibandingan tipe twist.



  • Spur Bits



Dikenal dengan mata bor kayu. Mata bor dengan bagian tengah yang runcing berfungsi untuk menjaga mata bor tetap lurus dan  lubang yang dihasilkan menjadi presisi dengan diameter yang sama. Pisau pengiris terdapat pada bagian kelilingnya.Ukuran yang tersedia ∅ 6-15mm.


  • Countersink Bits



 
Mata bor ini berfungsi untuk membuat lubang 45 derajat terhadap permukaan kayu.Biasanya untuk lubang permukaan sekrup supaya sekrup terpasang rata dengan permukaan kayu.


  • Forster Bits

 
Berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Menggunakan mesin bor duduk.Diameter yang tersedia adalah 15 dan 35 mm.

Engsel sendok




  • Hole Saw Bits
 Disebut dengan gergaji lubang. Untuk membuat lubang dengan diameter antara 25-60 mm.


Sumber: http://www.tentangkayu.com


45°
45°
°
°

Senin, 16 Juni 2014

Mesin Bor

Mesin bor adalah suatu mesin yang memutar alat pemotong pada sumbu mesin tersebut untuk membuat lubang.

Jenis-jenis mesin bor:

  • Mesin Bor Meja
Mesin bor ini diletakkan di atas meja. Prinsip kerja mesin bor ini putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga berputar dimana poros tersebut berfungsi sebagai pemegang mata bor. Poros mesin dapat digerakkan naik-turun.

  • Mesin Bor Tangan
Mesin ini dioperasikan menggunakan tangan. Berfungsi untuk membuat lubang pada kayu, tembok, dan plat logam.Dapat pula untuk mengencangkan dan mengendurkan baut, Tersedia dalam berbagai ukuran, kapasitas dan fungsi.

  • Mesin Bor Lantai
Mesin ini dipergunakan untuk mengebor benda kerja yang berat dan dipasang di lantai.

  • Mesin Bor Koordinat
Terdapat pengaturan posisi pengeboran sehingga mempermudah membuat atau membesarkan lobang dengan ukuran dan ketelitian tinggi.







Sumber: doddi_y.staff.gunadarma.ac.id




Selasa, 10 Juni 2014

Kawat Las Stainless Steel





Spesifikasi kawat las terbungkus untuk stainless steel diatur dalam AWS A5.4

  • Tiga digit pertama adalah no.tipe AISI dari stainless steel.
  •  Garis (dash) yang diikuti 2 digit berikutnya:
           - Angka 15 - mengandung CaO, TiO2 dan arusnya DCRP.
           - Angka 16 - mengandung TiO, K2O dan arusnya DCRP atau AC.
           - Angka 17 - mengandung CaO, TiO2, K2O, SiO, O, SiO2 dan arusnya DCRP atau AC.

Contoh: kawat las E 308L-16.


Sumber: http://staff.ui.ac.id



Sabtu, 07 Juni 2014

Kawat Las ( Welding Electrode)

Elektroda atau kawat las adalah sebuah kawat inti yang dilapisi dengan bahan pembungkus (selaput).Kawat inti dengan diameter 1.5 s/d 7mm dengan panjang 250 - 450 mm. Fungsi selaput sebagai lapisan gas pelindung untuk melindungi cairan logam dari konstaminasi udara sekitarnya.



A. Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Mild Steel

Menurut standard AWS (American Welding Society) yang diatur dalam AWS A5.1 dinyatakan dengan tanda E diikuti 4 digit.


  1. Dua digit pertama menunjukkan kekuatan tarik dalam satuan kilo pound square inch (ksi).Contoh E6010 - kekuatan tariknya 60 ksi atau 60000 psi.
  2. Digit ketiga menyatakan posisi pengelasan.Contoh:
          - Angka 1 mewakili untuk semua posisi.Contoh: Exx1x
          - Angka 2 mewakili untuk posisi flat dan horisontal. Contoh: Exx2x
          - Angka 3 mewakili untuk posisi flat. Contoh; Exx3x

Posisi flat

Posisi horisontal
Posisi vertikal


Posisi Atas Kepala
    3. Digit keempat menyatakan tipe selaput dan jenis arus listrik yang digunakan (AC atau DC)

Angkakeempat (Exxx1) Sumber arus Polaritas elektroda Tipesalutan Dayatembus Kadarserbuk besi
1 AC DC +
Cellulose potasium Kuat Tidak ada
2 AC DC
- Rutile Sodium Medium 0 – 10 %
3 AC DC + - Rutile Potasium Lunak 0 – 10 %
4 AC DC + - Rutile iron powder Lunak 30–50 %
5
DC +
Low hydrogen sodium Medium Tidak ada
6 AC DC
- Low hydrogen potassium Medium Tidak ada
7 AC DC + - Iron oxide, Iron powder Lunak 50 %
8 AC DC +
Low hydrogen,Iron powder Medium 30 – 50 %
9 AC DC






B. Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Low Alloy Steel

Menurut standard AWS (American Welding Society) yang diatur dalam AWS A5.5. Untuk empat digit pertama sama pembacaannya dengan kode mild steel. Diikuti dengan garis (dash) dengan huruf sebagai unsur paduan.

-  A ditambahkan unsur carbon molybdenum
-  B ditambahkan unsur chromium molybdenum
-  C ditambahkan unsur nickel steel
-  D ditambahkan manganese molybdenum

R mengindikasikan ketahanan terhadap serapan uap air (80% humidity, 80ºF, 9 jam).


Sumber: http://staff.ui.ac.id
              http://pengelasantogik.blogspot.com 

Kamis, 05 Juni 2014

Keselamatan Kerja dan Pemeliharaan Mesin Gerinda

               Pemeliharaan mesin gerinda dilakukan agar kondisi mesin menjadi awet dan tahan lama Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan mesin gerinda adalah:
- Membersihkan mesin pada saat dan selesai digunakan.
- Check kondisi tombol-tombol masih berfungsi baik.
- Kencangkan baut pengunci batu gerinda.
- Olesi oli pada bagian terbuka dan mudah berkarat.
- Jika disimpan dalam waktu yang lama, bersihkan dan jangan lupa lumasi bagian-bagian penting dengan oli.


Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mesin gerinda:
  • Batu gerinda
-  Sesuaikan batu gerinda dengan material yang akan digerinda.
-  Periksa batu gerinda dari kerusakan.
-  Periksa kesetimbangan batu gerinda.
-  Gunakan kecepatan putar sesuai dengan spesifikasi batu gerinda.
  • Mesin gerinda
- Menguasai penggunaan mesin gerinda.
- Siapkan mesin penyedot debu untuk pengerjaan kering.

  • Operator
- Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar.
- Menggunakan kacamata pelindung.
- Pakailah masker pelindung pernapasan.
- Rambut dan kuku tidak boleh panjang.

Sumber: http://wahyu-prihambada.blogspot.com

Spesifikasi Batu Gerinda

Spesifikasi dan kode batu gerinda dapat dilihat di permukaan lapisan atas. Dimana akan tertera kode huruf dan angka seperti  A24SBF yang menyatakan kandungan, tingkat kekasaran dan  tingkat kekerasan material dan spesifikasi yang menyatakan diameter dan ketebalan baut gerinda.
 

Kode batu gerinda:

  • Huruf depan menyatakan kandungan material utama yang digunakan.
A    : Alumunium aoxide ( untuk besi dan stainless steel)
WA : White alumunium oxide ( untuk stainless steel)
C    : Silicone carbide (untuk batu dan bahan bangunan)
GC : Green silicone carbide ( untuk kaca dan keramik )

  • Angka untuk menunjukkan kekasaran dari batu gerinda.Semakin besar angkanya, maka semakin halus.
- Angka 8-24           : kasar
- Angka 30-60         : sedang
- Angka 70-220       : halus
- Angka 220-800     : sangat halus
- Angka 1000-lebih : ultra halus

  • Huruf berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari  perekatan material. Dimulai dari D (sangat lunak) sampai dengan Z (sangat keras).
- Huruf D,E,F,G   : sangat lunak
- Huruf H,I,J,K    : lunak
- Huruf L,M,N,O : sedang
- Huruf P,Q,R,S   : keras
- Huruf T sd Z     : sangat keras

  • 1 dan 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekat yang digunakan yaitu:
- B     : Resinoid - perekatan menggunakan bahan resin.
- BF   : Resinoid Reinforced - perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat.
- V     : Vitrified - perekatan dengan memanaskan material sampai titik cair.
- S     : Silicate - perekatan menggunakan bahan silika.

Spesifikasi batu gerinda :
Terdapat informasi mengenai diameter dan ketebalan batu gerinda. Contoh 100 x 6 x 16 mm.
100 : diameter luar  (mm)
6     : ketebalan (mm)
16   ; diameter dalam (mm)


Sumber: http://blogkegalih.blogspot.com
              http://agusriaddin.blogspot.com

Rabu, 04 Juni 2014

Perekat Batu Gerinda




Batu gerinda terdiri dari bahan asah/pemotong (abrasive) dan bahan perekat (bond) yang mempengaruhi sifat-sifat batu gerinda. Ada beberapa jenis perekat yaitu:

A. Vitrified Bond
Memiliki sifat yang tahan air, garam, oli, dan bahan-bahan kimia,  Perekat ini paling banyak digunakan untuk membuat batu gerinda. Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar, dan kuarsa yang dicampur pada suhu 1100-1350 o C. Proses pembuatan batu gerinda dengan mencampurkan bahan abrasive dengan perekat pada temperature tinggi, kemudian didinginkan. Karakter batu gerinda dengan perekat ini menjadi keras dan berongga. Sehingga tidak dapat untuk membuat batu gerinda tipis. Perekat vitrified bond terbagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. Jenis V
               Digunakan untuk penggerindaan dalam jumlah banyak dengan bahan yang digerinda tahan terhadap panas.

2. Jenis BE (VBE)
               Digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis.

3. Jenis G
               Merupakan penyempurnaan dari jenis V dan VBE untuk mengikat abrasive tipe 19A dan 32A.

4. Jenis K
              Untuk perekat bahan abrasive silicon carbide.


B. Silicate Bond
Tahan terhadap air, sehingga cocok untuk penggerindaan basah karena terbuat dari Sodium silicate dan oksida seng. Panas yang dihasilkan lebih rendah, tetapi tidak sekuat vitrified bond dalam mengikat bahan abrasive. Cocok untuk mengasah alat-alat potong.

C. Shellac Bond
Termasuk dalam perekat organik yang dikenal dengan damar. Karakter batu gerinda menjadi elastis dan ulet sehingga cocok untuk pembuatan batu gerinda tipis dan pengerjaan profil-profil tajam. Ketahanan terhadap panas agak kurang.

D. Rubber Bond
Perekat jenis ini mampu untuk membuat batu gerinda yang ukuran tipis.Bersifat ulet  dan elastis.Hasil penggerindaan cukup halus.

E. Resenoid Bond
Butiran abrasive dicampur dengan serbuk bakelit. Karakter batu gerinda menjadi sangat kuat dan keras. Dapat digunakan pada kecepatan tinggi, untuk batu gerinda tipis, dan tahan panas. Kurang tahan terhadap bahan kimia dan waktu simpan yang pendek.

F. Magnesium Oksiklorida
Jenis perekat ini sudah lama dikenal, namun sudah jarang digunakan.Terbuat dari reaksi antara magnesium oxide, magnesium chloride dan air.


Sumber: http://blogkegalih.blogspot.com

Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam dengan hasil pemotongan yang lebih halus dibandingkan mesin milling. Bahan utama batu gerinda terdiri dari 2 jenis pokok yaitu butiran bahan asah (abrasive) dan perekat (bond).



Fungsi batu gerinda sebagai berikut:
1. Untuk penggerindaan bahan berbentuk silindris, datar dan profil
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
3. Untuk pengerjaan finishing permukaan.
4. Untuk pemotongan
5. Menajamkan alat-alat potong.

Jenis-jenis Batu Gerinda:



1. Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor dan sebagainya.




2. Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut dan sebagainya.



3. Dish Grinding Wheels, untuk penggerindaan profil pada cutter.




4. Shaped Grinding Wheels untuk memotong material yang sangat keras seperti material yang telah mengalami perlakuan panas.




5. Cylindrical Grinding Wheels untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.




6. Saucer Grinding Wheels untuk menggerinda bergelombang.



7. Diamond Grinding Wheels untuk menggerinda bahan-bahan keras seperti beton dan batu permata.


          Selain fungsi yang berbeda, juga terdapat warna batu gerinda yang berbeda.Warna ini menunjukkan karakteristik dari batu gerinda tersebut.

Sumber: http://blogkegalih.blogspot.com

Selasa, 03 Juni 2014

Mesin Gerinda

  • Definisi Mesin Gerinda
          Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong/mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu. Dengan prinsip kerja roda/batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja.

  • Jenis-jenis Mesin Gerinda
Mesin gerinda dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
  1.   Gerinda Tangan

            Memiliki fungsi untuk menghaluskan, memotong, dan mengasah benda. Dapat digunakan untuk bahan-bahan dari material besi. Untuk bahan lain seperti kayu, keramik, batu alam, genteng dapat menggunakan batu gerinda yang sesuai. Perlu menggunakan alat keselamatan kerja seperti pelindung mata, masker, sepatu safety, dan sarung tangan pada waktu berkerja.

Mesin gerinda tangan dibagi menjadi 3 yaitu:
-  Daya 500-700 watt untuk memproses  benda kerja yang tidak terlalu keras seperti besi.
-  Daya  800 watt untuk memproses benda kerja yang lebih keras seperti material stainless steel, keramik, dan batu alam. Mesin ini memiliki daya tahan lebih tinggi.
- Kecepatan putaran rendah untuk material kaca.Mesin ini ada yang dapat diatur kecepatannya.Cocok juga digunakan untuk memoles bodi mobil.


     2.  Mesin Gerinda Duduk

          Berfungsi untuk mengasah mata bor, pisau dapur, mata bajak, dan berbagai perkakas pisau lainnya. Mesin ini juga dapat digunakan untuk membentuk dan membuat perkakas baru seperti membuat obeng.




   3.    Mesin Gerinda Silindris

          Digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris seperti menggerinda bagian luar benda kerja berbentuk silinder dan bagian dalam benda kerja.






Sumber: http://aananwar11.blogspot.com
               http://staff.uny.ac.id

Senin, 02 Juni 2014

Mur & Baut

Baut atau skrup adalah suatu batan dengan alur heliks pada permukaannya yang digunakan sebagai pengikat 2 buah objek secara bersama-sama. Baut dengan arah putaran searah jarum jam disebut ulir kanan sedangkan baut ulir kiri sebaliknya.

A. Jenis Baut dan Mur

Terdapat berbagai tipe baut tergantung dengan penggunaannya.


B. Kode Baut

Penamaan atau kode baut mengidentifikasi ukuran dan kekuatannya. Inilah cara pembacaan kode baut.

Contoh: Baut M 8 x 1.25-4T
- M     : tipe alur metrik ( kode S-tipe alur kecil; UNC- alur kasar yang disatukan)
- 8       : ukuran diameter ulir -  No.7
- 1.25  : pitch alur (mm) - No.8
- 4T    :  kekuatan


C. Jenis-jenis Baut
  • Baut kepala Heksagonal.


         Baut kepala heksagonal terbagi menjadi 2 yaitu:

  1. Baut  heksagonal tipe flange 


  Kepala baut memiliki dasar yang lebih lebar yang  kontak langsung dengan part. Sehingga tekanan
  menjadi lebih berkurang yang dapat meminimalkan terjadinya kerusakan pada part
      

     2.  Baut heksagonal tipe washer


Tipe ini menggunakan pegas washer diantara kepala baut dan washer yang mengurangi kemungkinan kendornya baut.

  • Baut U

Baut ini memiliki bentuk seperti huruf U.

  • Baut Tanam



D. Jenis-jenis Mur

  • Mur Heksagonal



  • Mur Bertutup

    Bertujuan untuk menghindari terjadinya karat pada ujung-ujung baut dan untuk meningkatkan penampilan.

  • Mur Bergalur
       
       
          Untuk mencegah agar mur tidak mudah berputar dan menjadi kendor, sebuah pin dimasukkan
          ke dalam galur.


Sumber: http://inihradzhkhan.blogspot.com