Jumat, 21 November 2014

Dempul atau Putty

Dempul atau putty adalah bahan finishing yang dipergunakan untuk menutup lubang dan celah baik pada kayu, logam, dan tembok. Dempul diaplikasikan dengan diisikan pada lubang atau celah yang akan dikerjakan.


Jenis dempul dibagi menjadi:

A. Berdasarkan penggunaan: dempul tembok, besi dan kayu.
B. Berdasarkan komposisi bahan :
     1. Dempul planer - tidak menggunakan bahan campuran; karakter lambat kering.
     2. Dempul plastik - perlu dicampur dengan pasta pengeras; karakter cepat kering.

Cara penggunaan dempul:
1. Bersihkan bidang kerja yang akan didempul.
2. Siapkan dempul sesuai dengan metode penggunaannya.
3. Gunakan skrap atau kape untuk mengoleskan dempul ke bidang kerja secara bertahap dan rata.
4. Setelah dempul kering dapat dilakukan pengamplasan supaya rata dan halus.
5. Bidang kerja yang telah didempul rata, siap untuk dicat.




Sumber: http://id.wikipedia.org
    

Rabu, 12 November 2014

Thinner

Thinner adalah bahan untuk mengencerkan material finishing supaya menjadi encer dan mudah untuk diaplikasikan. Material finishing  murni merupakan bahan padat atau pasta yang kental. Material finishing pembentuk lapisan film yaitu sealer dan top coat adalah campuran resin dengan bahan-bahan aditif yang berupa suatu cairan yang sangat kental. Sedangkan material finishing pembentuk warna adalah campuran pigmen yang aslinya berupa bubuk padatan yang dicampur dengan thinner dan resin.

Thinner juga berfungsi untuk mengatur sifat-sifat tertentu yang diinginkan pada material finishing seperti: ketebalan lapisan, kadar bahan finishing dalam campuran, waktu pengeringan, daya resap terhadap substrat, flow, dll.

Thinner 
Sumber:  http://tribuanaabadimas.wordpress.com

Jumat, 25 Juli 2014





Gergaji memiliki beragam jenis dan fungsi, ada yang khusus memotong kayu, tripleks, besi, atau pipa. Salah memilih jenis gergaji, bisa membuat potongan yang jelek, macet, bahkan mata gergaji cepat tumpul dan patah.

Tampilan gergaji pemotong kayu umumnya besar dengan mata gergaji kasar dan jarak antarmata gergaji renggang. Sementara, gergaji pemotong besi memiliki mata gergaji lebih halus dengan jarak antarmata gergaji lebih rapat.

Berikut ini tips memilih gergaji:

- Coping Saw
Jenis gergaji coping saw dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk rumit pada bagian yang sempit untuk triplek dan papan. Tampilan gergaji seperti huruf ‘U’ mempermudah dalam memotong dalam lengkungan atau lekukan. Mata gergaji coping saw kecil, tipis, dan tajam, serta dapat diganti jika sudah tumpul atau patah.

- Handsaw
Gergaji pemotong dan pembelah balok kayu disebut handsaw atau ripsaw. Mata gergaji kayu ini terlihat besar seperti pahat yang berfungsi mengikis serat kayu. Gergaji kayu ini dirancang untuk memotong kayu dengan jalur urat searah. Mata gergajinya tidak dapat diganti. Jika tumpul, harus diasah dengan kikir khusus.

- Crosscut Saw
Jenis crosscut saw digunakan untuk memotong kayu secara melintang. Gergaji ini mempunyai gigi penyeimbang yang lebih kecil. Untuk berbagai pekerjaan, para tukang biasanya menggunakan crosscut nomor delapan.

- Backsaw
Gergaji jenis backsaw yang berukuran kecil sangat tepat jika dipakai untuk membuat potongan diagonal, seperti membuat sambungan bingkai foto atau lemari.

- Keyhole Saw
Keyhole saw berukuran kecil dan didesain khusus untuk memotong di bagian-bagian yang sempit.

- Hacksaw
Hacksaw adalah gergaji khusus pemotong logam yang dapat dipakai memotong plastik. Mata gergajinya halus dan jarak mata gergajinya pun rapat. Bahannya terbuat dari besi baja dan carbon steel. Jika mata gergaji telah tumpul harus diganti.

Tips Merawat Gergaji
1. Jangan simpan di dalam kotak perkakas, karena akan merusak mata gergaji. Penempatan gergaji adalah digantung di dinding.
2. Mata gergaji diberi pelindung dari plastik atau bahan lain.
3. Untuk menjaga ketajaman mata gergaji kayu saat digunakan, hindari menggergaji besi, beton, atau batu. Untuk itu, singkirkan paku dari kayu sebelum Anda menggergajinya.
4. Untuk mencegah karat, gosok mata gergaji dengan lilin atau oleskan cairan antikarat.

Sumber:  https://blog.rumah.com

Selasa, 22 Juli 2014

Lem Perekat

Lem adalah bahan lengket (umumnya berbentuk cairan) yang dapat merekatkan 2 benda atau lebih. Lem bisa dibuat dari tumbuhan, hewan, tumbuhan, mineral maupun bahan kimia.

Lem pertama berupa  cairan alami yang berasal dari pohon saat ditebang. Kemudian orang belajar membuat lem dengan merebus tulang binatang. Beberapa lem yang kuat pertama kali dibuat dari tulang ikan, karet dan susu.
  
 Lem perekat berdasarkan bahannya dibagi menjadi:

A. Perekat Alami

Bahan perekat alami berasal dari hewani, tumbuhan dan mineral. 
- Bahan perekat yang berasal dari hewani adalah albumen, casein, shellac, lilin lebah dan kak (animal glue).
- Bahan perekat yang berasal dari tumbuhan adalah damar alam, protein, starch, dextrin dan karet alam.
- Bahan perekat dari mineral adalah silicate, magnesia, bitemen dan asphalt.

B. Perekat Sintetis
Berasal dari elastomer, thermoplatic, dan thermosetting.


Sumber: http://www.vedcmalang.com



Rabu, 16 Juli 2014

Kontrol Kualitas Cat

Untuk mendapatkan kualitas cat terbaik dilakukan pengontrolan kualitas mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pemrosesan bahan baku menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi, dan pengiriman barang jadi.
Beberapa pengontrolan yang harus dilakukan:
  • Mengecheck resin, pigment, extender, solvent dan additive sesuai spesifikasi yang ditentukan.
  • Proses pembuatan pasta menghasilkan pasta yang tidak gampang mengeras dengan derajat kehalusan sesuai kebutuhan
  • Proses pembuatan cat menghasilkan cat dan film dengan kualitas yang ditentukan.

     
Pengujian dasar yang harus dilakukan sebagai berikut:

KATEGORI BAHAN JENIS BAHAN PENGUJIAN KETERANGAN
BAHAN BAKU
RESIN Penampilan Kualitas resin dengan mutu standard meliputi kebersihan,bentuk dan warna. Untuk warna resin dinyatakan dengan bilangan Gardner. Warna jernih adalah 1 hingga warna merah pekat adalah 18.
Kekentalan (detik atau mPas) Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk cairan keluar dari sebuah  flow cup standard. Nilai kekentalan dibuat atas dasar waktu yang dibutuhkan. Untuk cairan yang sangat kental maka digunakan cara Gardner, yaitu membandingkan kecepatan naiknya gelembung udara  cairan sample dengan cairan standard dalam tabung. Ukuran dari yang paling encer (A) hingga yang paling kental (Z6). Atau bisa dilakukan dengan alat Brokfield dengan range pengukuran kekentalan antara 10 hingga 8.106 mPas
Berat Jenis (gram/cm3) Membandingkan berat sample terhadap volumenya dengan menggunakan gallon cup pada temperatur tertentu. 
Kadar Padatan (%) membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC selama 1 jam) dengan sebelum dikeringkan. Biasa disebut dengan NV(Non Volatile Matter).
Bilangan Asam mengetahui senyawa asam yang terkandung dalam resin
Membandingkan penampilan, seperti: kotoran, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada. Untuk membandingkan warna pigment, sample harus dilarutkan dalam resin tertentu kemudian ditarik pada kertas rungkut dengan ketebalan 60 micron.
PIGMENT DAN EXTENDER Penampilan
Oil Absorption  Mengetahui seberapa besar penyerapan pigment atau extender terhadap minyak dalam satuan ml per 100 g sample.
SOLVENT
Penampilan Membandingkan penampilan, seperti : kotoran , endapan, kejernihan, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada.
Resistivity  Mengukur resistivity (tahanan = Mega ohm) suatu solvent  dengan dua dip elektroda pada jarak tertentu (1 cm). Besaran ini menggambarkan kemampuan solvent  untuk dipakai dengan spray jenis elektrostatik
Jenis dan Komposisi menganalisa jenis dan fraksi komponen-komponen dalam campuran solvent
ADDITIVE
Diuji secara langsung dengan menambahkan pada bahan setengah jadi, diproses dan digunakan, kemudian dibandingkan dengan additive standard.
BAHAN SETENGAH JADI PASTA Kestabilan Mengamati pengulitan, pengerasan (gelling) dan kehalusan selama pasta disimpan
Kehalusan (mm) Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan pigment atau extender dalam cat dapat ditentukan.
Kadar Padatan (%) membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC selama 1 jam) dengan sebelum dikeringkan. Biasa disebut dengan NV (Non Volatile Matter).
Warna Setelah cat diproduksi, ditarik dengan kertas rungkut (ketebalan 60 micron), dibandingkan dengan warna standard
CAT TANPA PIGMENT  Penampilan Cat Membandingkan penampilan sampel cat, seperti : kotoran, endapan, kejernihan dan gumpalan dengan standard yang ada.
Kekentalan Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku.
Berat Jenis Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku.
Waktu Kering Dengan mempergunakan  sentuhan, tempel atau tekanan jari pada cat yang masih basah. Waktu kering meliputi : kering sentuh, tekan dan kering sempurna.
Kadar Padatan Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku.
Resistivity Menggunakan metode yang sama dengan pengujian pada bahan baku.
Penampilan Film Pengujian film dilakukan setelah cat dikenakan pada substrat tertentu dan kemudian mengering. Penampilan film meliputi: penampakan kulit jeruk, gelembung udara, bercak-bercak, kilap, lekukan kawah, kerut dan lain-lain.
Daya Kilap Film (gloss) Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh film. Alat yang dipakai adalah Glossmeter atau reflektometer
Daya Lekat Film (adhesi) Film cat kering digores dengan sudut cutter (30-45o) dan pada kecepatan 0.5 detik per satuan potongan sehingga didapat 25 kotak dengan jarak pemotongan sesuai ketebalan catnya. Kemudian dilekatkan selotip dan ditarik dengan kuat. Dari banyaknya kotak lapisan cat yang terangkat bisa kita nilai daya lekat film tersebut ( GT 0: tidak ada  yang terkelupas hingga GT 4: terkelupas > 65%)
Sifat Mekanis Film Sifat mekanis film meliputi: daya tahan terhadap tekanan, kekerasan dan lain-lain. Untuk daya tahan impact diuji dengan impact tester. Kekerasan dengan hardness pendulum tester, hardness Dur-O-Test atau dengan pencil hardness.
DENGAN PIGMENT Semua pengujian yang dilakukan pada cat tanpa pigment juga dilakukan untuk cat dengan pigment dan ditambah beberapa pengujian berikut
Penampilan
Cat
Selama pencocokan warna (colour matching) antara sample cat dibandingkan dengan warna standarnya. Dapat dilakukan dengan metode pengujian cat tanpa pigment atau dengan mempergunakan alat pencari warna (hunter lab colour matching).
Kehalusan Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan cat dapat ditentukan.
Daya Tutup Menarik cat basah dengan applikator dimulai dari ketebalan paling besar hingga paling kecil.Setelah kering dinilai daya tutupnya.


Pengujian tambahan dilakukan untuk menguji daya tahan cat terhadap sinar matahari  dilakukan untuk jenis cat yang dipakai terkena sinar matahari langsung, daya tahan terhadap korosi pada cat yang dipakai pada lingkungan korosif, dan masih banyak pengujian-pengujian yang lainnya.

Sumber:  http://www.oocities.org

Selasa, 08 Juli 2014

Proses Produksi Cat

Tahapan pembuatan cat dipengaruhi oleh teknologi yang dipakai untuk pembuatan cat tersebut,semakin baik teknologi yang dipakai, maka semakin singkat dan mudah proses pembuatan cat.



Persiapan


Dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan baku sesuai dengan formula. Bahan-bahan dengan kualitas yang baik, tidak kedaluwarsa dan tidak rusak baik fisik maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau, warna, bentuk, atau kekentalan pada bahan tersebut). Bahan yang akan diproses, ditimbang berat atau diukur volume. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor penting terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada saat penimbangan additive atau pigment.  

Produksi

Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:



- Cat Tanpa Pigment, Extender atau Filler



Pembuatan dilakukan dengan proses penuangan, pencampuran dan pengadukan.



Proses yang sama dipakai untuk membuat thinner dan hardener.

- Cat Dengan Pigment dan/atau Extender



Proses pembuatan dibagi berdasarkan pada kekasaran padatan (pigment atau extender) yang tercampur. Jika padatan tercampur secara kasar (dengan kekasaran antara 20 - 50 mikron), maka proses yang dibutuhkan adalah cukup dengan proses pencampuran saja. Contoh: dempul atau filler, cat primer, undercoat, intermediate atau tembok.Jika dikehendaki padatan tercampur halus (kekasaran 5 – 20 micron) maka diperlukan proses penggilingan partikel terlebih dahulu.



Proses Pencampuran


Tahapan pencampuran meliputi:

  •  Proses pembasahan permukaan partikel-partikel pigment atau extender denga bahan-bahan cair (millbase).
  • Proses pemecahan secara mekanis terhadap kelompok-kolompok partikel pigment atau extender sesuai dengan derajat kehalusan yang dikehendaki.
  • Mempertahankan kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel primer tetap terpisah satu sama lain.


Proses Pengilingan


Dengan proses pencampuran, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih rendah dari 20 mikron, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik partikel-partikel pigment dipecah lebih lanjut menjadi patikel-partikel yang lebih kecil lagi dengan pengilingan.


Sumber: http://www.oocities.org





Rabu, 02 Juli 2014

Jenis-jenis Cat







Jenis-jenis cat dikelompokkan menjadi:

A. Bahan baku
  • Jenis Resin yang dipakai: Cat epoxy, polyurethane,acrylic, melamine, alkyd, nitro cellulose dll
  • Kandungan pigment : varnish atau lacquer (transparan tidak mengandung pigment), duco atau enamel (berwarna dan mengandung pigment).
B. Fungsi
     Dempul (filler), anti karat, anti jamur, tahan api, tahan panas, anti bocor, heavy duty,dan lain-lain.

C. Metode pengecatan
    Cat kuas, semprot, celup, dan lain-lain.

D. Letak pemakaian
     Cat Primer ( lapisan dasar), undercoat, intermediate ( lapisan tengah ), topcoat (lapisan atas),
     eksterior, dan interior.

E. Jenis kandungan
     Cat besi, kayu, lantai, beton, plastik dan lain-lain.

F. Bentuk campuran
    Pasta, ready-mixed, emulsi, aerosol, dan lain-lain

G. Kandungan solvent
     Water base, solvent base, tanpa solvent.

H. Metode pengeringan
     Kering udara ( varnish dan synthetic enamel), cat oven, cat penguapan solvent (duco dan lacquer),
     dan lain-lain.


Sumber: http://www.oocities.org

Selasa, 01 Juli 2014

Bahan-bahan Cat (Bag.3)

  • Additive 
Additive adalah suatu zat yang ditambahkan agar cat dapat diproses, disimpan dan dipakai sesuai standard yang diinginkan.Additive cat ditambahkan dengan mempertimbangkan jenis solvent, resin, cara pemakaian, dan metode pengeringan.


KATEGORI NAMA KETERANGAN
MEMPERCEPAT ATAU MEMPERMUDAH PROSES WETTING AGENT Mempermudah atau mempercepat proses penggantian udara dan air oleh resin pada permukaan pigment atau extender
DISPERSING AGENT Mempermudah distribusi pigment dan extender ke dalam cairan resin
MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA PENYIMPANAN  ANTI SKINNING AGENT Mencegah proses pengulitan pada permukaan cat (oil atau alkyd base resin) selama penyimpanan
THICKENING AGENT Mempertahankan kekentalan cat atau melindungi cat selalu dalam kondisi koloid
ANTI SETTLING AGENT Mempertahankan pigment selalu berada pada kondisi dispersi (larut) yang stabil dalam campuran, sehingga tidak mengendap.
MENGURANGI AKIBAT JELEK SELAMA PEMAKAIAN ANTI SAGGING Mencegah melelehnya cat jika dipakai pada permukaan tegak
LEVELLING AGENT Meningkatkan kualitas permukaan cat, sehingga permukaannya rata tidak bergelombang
ANTI FLOODING & FLOATING Mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal maupun horisontal
ANTI FOAMING Mencegah atau menghilangkan timbulnya busa pada permukaan cat
MEMPERBAIKI ATAU MERUBAH  SIFAT FILM
ANTI STATIC AGENT Mencegah atau mengurangi timbulnya arus listrik static selama pemakaian
DRYER Mempercepat reaksi oksidasi dan polymerisasi dari ikatan tak jenuh pada cat jenis alkyd atau synthetic (mengandung drying oil).
CATALYST Untuk mempercepat reaksi crosslinking antara resin amino dan alkyd polyol (atau turunannya), biasanya dipakai senyawa-senyawa asam organik maupun anorganik
PLASTICIZER Meningkatkan fleksibilitas cat, terutama pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar, seperti NC.
ANTI FOULING AGENT Mencegah timbulnya atau melekatnya tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal
MATTING AGENT Menurunkan derajat kilap lapisan cat (dari gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt)
ANTI FUNGUS Mencegah timbulnya jamur

Jumat, 27 Juni 2014

Baban-bahan Cat ( Bagian 3)

  • Solvent

         Solvent adalah cairan yang berperan untuk melarutkan atau mendispersi komponen-komponen pembentuk cat ( resin, pigment, dan additive) yang akan menguap ke lingkungan selama proses pengeringan.Solvent menghasilkan cat dengan kekentalan tertentu pada waktu pembuatan, pemakaian, dan penyimpanan cat. Salah satu contoh solvent adalah thinner. Thinner berfungsi untuk melarutkan resin dan mengencerkan cat pada waktu penggunaan.

  • Klasifikasi solvent berdasarkan struktur kimia
1.Hidrokarbon

Solvent jenis ini terdiri dari unsur H dan C berasal dari destilasi minyak bumi. Pembagian solvent hidrokarbon:
A. Golongan Aliphatis
     A.1.Aliphatis Jenuh - tidak mempunyai ikatan rangkap dalam strukturnya. Dikenal dengan Alkana atau paraffin.Terdiri dari 3 sub-golongan yaitu:
 1. Rantai Lurus
 2. Rantai Bercabang,
 3. Rantai Siklis - ikatan melingkar.

Jenis aliphatis jenuh biasa dipakai sebagai solvent pada cat jenis alkyd (varnish, synthetic enamel) dan  polyurethane.

Alkana yang sering dipakai di industri cat adalah C6 ( hexana) hingga C10 (dekana).

    A.2. Aliphatis Tidak Jenuh -  mempunyai ikatan rangkap dua (alkena dan olefin) atau rangkap tiga (alkyne).Bersifat reaktif, berbentuk gas, sehingga jarang digunakan dalam cat.

B. Golongan Aromatis - struktur molekulnya mengandung ikatan aromatis (benzene) dengan daya larut lebih kuat dibandingkan hidrokarbon.Jenis ini banyak dipakai di dalam cat terutama jenis acrylic, polyurethane, epoxy atau nitrocellulose.

C Golongan Halogenated Hidrokarbon - Hidrokarbon dimana 1 atau lebih hidrogennya diganti oleh atom Halogen seperti klorine atau fluorine. Untuk cat jenis lacquer dan untuk pembersih/ penghilang cat.


2. Oksigenated Solvent - solvent yang struktur kimianya mengandung atom oksigen.Yang termasuk Oksigenated solvent adalah:
A. Ester - senyawa organik hasil reaksi kondensasi antara asam karboksilat dan alkohol. Terdapat pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
B. Ether - senyawa organik hasil reaksi kondensasi alkohol. Dipakai pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
C. Ketone - senyawa organik hasil reaksi oksidasi alkohol. Dipakai pada cat jenis acrylic dan nitro cellulose.
D. Alkohol - senyawa organik yang mempunyai gugus fungsional hidroksil (OH) yang melekat pada alkil dari hidrokarbon.Dipakai pada cat jenis nitro cellulose.

  • Kelarutan Solvent
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam solvent adalah kemampuan untuk melarutkan resin.

Untuk resin tipe Nitro Cellulose (NC) terdapat penggunaan active solvent, latent solvent, dan diluent.
- Active solvent - solvent yang dapat melarutkan NC
- Latent solvent - solvent yang bersama active solvent melarutkan NC
- Diluent - solvent yang dipakai untuk melarutkan active dan latent solvent.

  • Volatility Solvent - daya uap dari solvent.

Sumber:  http://www.oocities.org

Kamis, 26 Juni 2014

Bahan-bahan Cat (Bagian 2)

  • Pigment dan Extender (Filler)
Pigment merupakan bubuk yang ditambahkan ke dalam cat dengan fungsi sebagai berikut:
- Optis ; memberikan karakter khas pada penampakan cat seperti warna, tingkat kilap, dan daya tutup.
- Protective: daya tahan cat  seperti tahan cuaca, korosi, dan panas.
- Reinforcing: meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya tahan terhadap abrasi.

Daya tahan, kekuatan dan sifat-sifat lain yang diinginkan dari cat,dapat diperoleh dari pigment yang tepat dengan komposisi yang sesuai. Sifat-sifat umum yang terdapat pada pigment meliputi:
- Warna dasar
- Bentuk dan ukuran partikel
- Berat jenis
- Oil absorption
- Tahan asam dan basa
- Muatan lisrik.



Secara umum pigment dibagi menjadi:

A. Pigment organik- terbentuk dari senyawa organik (karbon)
B. Pigment anorganik -  terbentuk dari mineral atau garam-garam logam yang terbentuk secara alami atau hasil proses kimia.

Pigment anorganik memiliki daya tahan solvent, kimia, daya tutup, tahan panas, dan cuaca lebih baik dibandingkan pigment organik.Sedangkan pigment organik memiliki tingkat kecerahan warna yang lebih baik.

Extender atau filler ditambahkan di dalam cat untuk menghasilkan cat dengan harga yang ekonomis dan memperbaiki kualitas cat.

Contoh-contoh pigment:

Pigment Organik

  • Fast Red 2R - Pigment Red 21
  • Lithol Rubine BK (Carmine 6B) - Pigment Red 57:1 (15850:1)
  • Phthalocyanine Blue
  • Toluidine Fast Red RN - Pigment Red 3 (12120)
  • Toluidine Marron - Pigment Red 13 (12395)
  • Fast Yellow G - Pigment Yellow 1(11680)
  • Fast Yellow 10G - Pigment Yellow 3(11710)
  • Phthalocyanine Green G - Pigment Green 7(74260)
  • Benzidine Yellow G - Pigment Yellow 12 (21090)
  • Lithol Red B - Pigment Red:49:1 (15630:1)
  • Lake Red C - Pigment Red 53:1(15585:1)

Pigment Anorganik



    True Pigment

  • Middle Chrome - Pigment Yellow 34
  • Lemon Chrome - Pigment Yellow 34
  • Scarlet Chrome - Pigment Red 104
  • Primrose Chrome - Pigment Yellow 34
  • Zinc Chrome - Pigment Yellow 36
  • Chromocynine Green3 - Pigment Green 48
  • Yellow Oxide - Pigment Yellow 42
  • Red Oxide - Pigment Red 101
  • Chrome Oxide Green -  Pigment Green 17
  • Titanium Oxide (Rutile and anatase)
  • Zinc Oxide
  • Zinc Chromate
  • Milori Blue (Prussian Blue)
  • Ultramarine Blue

Extender

  • Diatomaceous Earth
  • Synthetic Calcium Silicates
  • Perlite
  • Ground Silica
  • Calcined Clays
  • Calcium Carbonates
  • Talcs (Magnesium Silicate)
  • Microspheres
  • Colored Quartz
  • Fumed Silicas
  • Treated Fumed Silicas
  • Wet Ground Micas
  • Snobrite Clay
  • Bentonite Clay
  • Micronized Micas
  • Kaolin Clay
  • Attapulgite Clays
  • Alumina Trihydrate

    Metallik

  • Zinc Dust
  • Gold powders and pastes (Nonleafing and Leafing)
  • Bronze powders and pastes (Nonleafing and Leafing)
  • Aluminum powders and pastes (Nonleafing and Leafing)
     
Sumber: http://www.oocities.org

Rabu, 25 Juni 2014

Bahan-bahan Cat ( Bagian 1 )

Bahan baku pembuatan cat meliputi:


  • Resin
Berfungsi untuk merekatkan komponen bahan dan melekatkan pada permukaan material yang dicat. Resin merupakan polymer yang berbentuk cair, bersifat lengket dan kental.

A. Berdasarkan cara pengeringannya resin dibagi menjadi:

1. Reaksi penguapan solvent ( Lacquer dan Duco)
              Terjadi pengerasan resin karena penguapan solvent.Dapat dipercepat dengan pemanasan.Kecepatan mengering, kualitas rata, kilap tergantung pula dari jenis dan komposisi solvent. Contoh: Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated Rubber, Acrylic Co-polymer, dll.
 
2. Reaksi dengan Udara (Varnish dan Syntetic Enamel)
              Mengering dengan terjadinya reaksi kimia antara komponen udara dengan resin. Penggunaan resin jenis ini mudah terjadi pengerasan pada permukaan bila kaleng cat terbuka dalam waktu yang cukup lama.

3. Reaksi Polymerisasi
              Campuran akan mengering jika terjadi reaksi antara 2 jenis resin yang ada didalam cat. Reaksi ini dapat berlangsung dikarenakan adanya katalis, tanpa katalis, panas dan radiasi UV.

- Dengan Katalis -  terdiri dari 2 resin yang tidak reaktif. Ditambahkan katalis agar terjadi reaksi pengerasan. Contoh: resin amino (melamine) dan alkyd polyol dengan katalis asam organik atau anorganik.

- Tanpa Katalis - pada suhu ruangan, kedua resin ini sudah reaktif tanpa adanya katalis. Contoh epoxy dengan polyamide dan polyol dengan polyisocyanate. Polyamide dan polyisocyanate sebagai hardener.

- Panas - menggunakan panas untuk mempercepat reaksi kimia. Contoh: resin amino dan alkyd polyol untuk jenis cat stoving pada kendaraan.

- Radiasi UV - resin tertentu seperti polyester tidak jenuh, dapat bereaksi jika diradiasi dengan sinar UV.


B. Berdasarkan sifat film yang terbentuk.

1. Thermoplastic: lapisan film yang terbentuk dapat dikembalikan ke sifat semula, dengan melarutkan ke dalam solvent.

2. Thermosetting: lapisan film yang telah terbentuk tidak dapat dikembalikan ke sifat semula.


Sumber: http://www.oocities.org

Cat

Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing), dan melindungi (protective). Setelah mengenai permukaan bahan, cat akan mengering dan membentuk lapisan yang melekat kuat dan padat. Pelekatan cat pada permukaan dapat dilakukan dengan dikuas, disemprot, dicelup dan sebagainya.
  • Bahan Cat
Cat terdiri dari bahan kimia seperti resin, pigment, extender atau filler, solvent dan additive.
  •  Jenis-jenis Cat
Jenis cat dikelompokan berdasarkan bahan baku, metode pengeringan, fungsi, letak pemakaian, dan  jenis substrat.



Sumber: http://www.oocities.org

Senin, 23 Juni 2014

Kertas Amplas

Kertas amplas yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan. Kekasaran kertas amplas dapat dibaca di balik kertas.Semakin besar angka, semakin halus dan rapat susunan pasir amplas.
  • Jenis-jenis amplas berdasarkan fungsinya.
-  Amplas besi atau logam.

Terbuat dari bahan silicon carbide untuk mengamplas material besi atau logam.

-  Amplas kayu - untuk mengamplas material dari kayu.Terbuat dari partikel batu granit.Dengan ukuran kekasaran 40,60,80,100,150,220,300,400,& 500.

  • Jenis-jenis amplas berdasarkan penggunaanya.
- Amplas kering - tanpa menggunakan cairan. Kertas amplas lebih tahan lama dan tempat kerja tidak basah.Kekurangannya menghasilkan debu, kertas amplas tertutup kotoran, dan hasil tidak dapat terlihat langsung.
- Amplas basah -  menggunakan cairan. Kertas amplas tidak tertutup kotoran dan hasil kerja dapat terlihat langsung. Kekurangannya tempat kerja menjadi basah, kertas amplas menjadi tidak tahan, dan butuh waktu pengerjaan lebih lama.

Kertas amplas yang tersedia terdiri dari 2 macam yaitu bentuk roll dan lembaran.

Amplas Roll


Amplas Lembaran

  • Klasifikasi Grit (Kekerasan) dan Tipe Pekerjaan.
   No.Grit
#60
#80
#120
#180
#240
#320
#600
#1000
#2000
Tipe pekerjaan
Menghapus Cat








Mengamplas dempul Plastik








Mengamplas surfacer








Mengamplas cepat sebelum aplikasi top coat



Sumber: http://muharfan95.wordpress.com

Sabtu, 21 Juni 2014

Cara memperbaiki Mesin Gerinda Tangan

Untuk mengatasi mesin gerinda tangan yang rusak, dapat mengecek kondisi kabel mesin gerinda dengan menggunakan multitester.

Jika kondisi kabel masih bagus, langkah-langkah selanjutnya yang dapat dilakukan:

  • Periksa kondisi carbon brush.Jika sudah habis, dapat melakukan penggantian.




  • Periksa kondisi brush pada armature.








  • Periksa stator /gulungannya dengan menggunakan multitester pada posisi OHM meter. Stator memiliki 4 kaki. Kaki 1 dengan kaki 2;Kaki 3 dan kaki 4. Jika muliitester masih menunjukkan resistensi, maka stator tersebut masih bagus.Jika tidak, maka stator tersebut sudah rusak. Dapat mengganti dengan stator yang baru atau digulung ulang.

Stator



Sumber:  http://mekatronika-komputer.blogspot.com

Rabu, 18 Juni 2014

Mata Bor Metal

Dipergunakan untuk pengeboran aneka metal seperti plat besi, alumunium, kuningan, plastik, acrylic, dsb.Mata bor metal dibedakan menurut jenis material bahan yaitu dari HSS ( High Speed Steel) dan HSS-Co (Cobalt). HSS-Co lebih keras dibandingkan HSS.



Mata bor besi standard berbentuk  cylinder rata ( straight shank ) untuk mesin bor tangan dan model kerucut ( taper shank ).

Mata bor besi khusus:
  • Putaran berlawanan dengan arah jarum jam.
  • Center Drill Bit - mata bor bertingkat dengan sudut kemiringan untuk centering pada mesin bubut.
  • Countersink Bit - mata bor sudut untuk menghilangkan/merapikan tepi lubang hasil pengeboran.
  • Hole saw metal - untuk membuat lubang pada metal dengan diameter cukup besar.




 Sumber:  http://indopowertools.com